Senin, 28 Januari 2013

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Terbaru kali ini blog ini akan informasikan tentang Kumpulan Puisi Chairil Anwar terbaru,Chairil Anwar adalah salah satu seorang penyair hebat yang sangat terkenal di Indonesia hingga saat ini.

Chairil Anwar kelahiran Medan pada tahun 1922 dan hijrah dan menetap di Jakarta. telah banyak karya karya beliau diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Namun tidak memiliki usia yang lama Chairil Anwar meninggal dalam usia 27 tahun. tapi karyanya sampai sekarang tetap terkenang. 

Berikut kumpulan puisi chairil anwar selengkapnya bisa anda lihat yang tertera dibawah ini 
Chairil Anwar


Kumpulan Puisi Chairil Anwar

 DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat: Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946

AKU BERADA KEMBALI

Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;

rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.

Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.

Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh

1949

Itulah informasi tentang Puisi Chairil Anwar semoga informasi mengenai puisi chairil anwar tersebut bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar